[FANFICTION] Beacause I Love You!

10543849_790299684366107_752146221_n

Judul                         : Because I LOVE YOU !!

 

Cast               : – Kim Gweboon 

  – Lee Jinki

  – Park Jihyun

Ratting          : PG13

 

Author           : ~KyuLa

Twitter           : @deLaaCho_

Genre             : Sad, Romance, Gaje *yang lain tentukan sendiri xD

Ps                   : Typo adalah kebiasaan yang sulit dihilangkan *pingsan * jadi hati-hati yaaa bila mata kalian sakit tiba-tiba karena membaca FF ini -_______-

Disclaimer    : this is 100% original FF. NO COPY and NO PLAGIAT !! FF ini milik saya.

Warning        : FF ini tidak menggunakan EYD yang jelas. Typo bertebaran dimana-mana. Banyak pengulangan kata karena author juga manusia dan masih belajar 😀

 

Please like before read and comment after read this. NO COPY !! NO PLAGIAT !! and NO BASH about anything. This is just a Fan Fiction not real. Jika ada kesamaan dengan FF lain, sewajarnya bukan salah author , but salah tangan author *plaakkk xD. Langsung aja cekidottt àà 

 

 

~Happy Reading~

 

‘…Bukankah dulu kita saling mencintai saat kita masih bersama? Bukankah dulu kita terbiasa merasakan sakit ini bersama?  Menganggap setiap luka satu sama lain sebagai milik kita sendiri…’

“Park Jihyun maukah kau menjadi Yeojachinguku? Maaf aku terlalu bodoh karena tidak bisa mengerti tentang perasaanmu kepadaku. Aku.. Aku sangat mencintaimu..”

Setelah 1 tahun memendam rasa cintanya kepada Jihyun, Minho pun akhirnya mengungkapkan perasaannya. Jihyun yang mendapat pernyataan tersebut secara tiba-tiba, ia pun mendadak menjadi gugup dan jantungnya berdetak dua kali lipat lebih cepat. Ini adalah momen yang paling ditunggu oleh Jihyun hampir setahun ini. Ia hanya bisa mengangguk. Berat rasanya Jihyun untuk berkata “YA”. Minho pun melonjak kegirangan disamping Jihyun. Ya, siapa yang tidak bahagia jika mengutarakan pernyataan cinta kepada orang yang kita cintai diterima dan ternyata juga mencintaimu?

Terdengar suara tepuk tangan beberapa orang dibalik punggung Minho. Jihyun melihat semua sahabatnya berkumpul. Park Jonghyun, Lee Doghae, Park Jiyeon, Choi Suli, Kim Kibum termasuk juga Kim Gweboon–sahabat perempuan keduanya setelah kejadian lima tahun yang lalu.

“Selamat atas hubungan kalian.” Teriak mereka serempak. Jihyun terlihat berkaca-kaca dan merasa bahagia atas perlakuan sahabatnya dan juga tentunya Minho.

Tanpa mereka sadari, kini seorang namja berdiri dibalik pohon yang tidak jauh dari tempat Minho mengutarakan perasaannya kepada Jihyun. Tangannya mengepal keras dan tubuhnya pun menegang setelah melihat kejadian yang bagi namja itu pun adalah kebahagiaan yang mengerikan.

‘Secepat itukah kau melupakanku Park Jihyun? Apa aku tidak begitu pentingkah bagimu?’  Gumam namja itu. Ia pun berbalik meninggalkan tempat itu dengan membawa kesedihan.

Maafkan aku Jihyun-ah jika setelah ini aku menyakiti perasaanmu. Aku hanya ingin kau menatap ku kembali. Hanya mentapku!

********

‘…Hatiku, tangisku, kenanganku tentangmu. Setetes demi setetes jatuh di dadaku. Walaupun aku menangis dan menangis, Kenangan kenangan itu tidak akan terhapus. Dan hari ini sekali lagi Hatiku menangis..’

-Gweboon Pov-

“Yak Lee Jinki lepaskan aku! Kenapa kau menculikku?” teriakku kepada Jinki yang berada satu meter dihadapanku. Yah, meskipun terhalang dengan kerangkeng besi sialan ini.

“Ssssttt.. Diam saja disitu!!”

Diam katanya? Yaaaa! Apa kau tidak tau betapa pentingkah diriku jika aku tidak berada di dalam rumah sebelum jam sembilan malam? Kibum Oppa pasti mengkhawatirkanku. Itu pasti karena aku adalah adik sekaligus saudara kembar yang paling disayanginya. Ya, Kibum Oppa adalah saudara kembarku. Ia lahir lebih dahulu dariku. Jika saja aku lahir lebih dulu dari Kibum Oppa, mungkin ia tidak akan bisa mengatur kehidupanku dengan peraturan ini itu. Oh ya aku lupa kalau aku sedang diculik oleh Lee Jinki. Lee Jinki sialan! Dia adalah salah satu namja tampan yang berada di kampusku. Sifatnya yang dingin, egois dan keras kepala menyebabkan dia tidak mempunyai teman sama sekali. Dan menurut gosip yang beredar, dia adalah namja yang kejam yang bisa melakukan apapun untuk mewujudkan keinginannya. Ya Tuhan, tolong keluarkan aku dari sini. Aku tidak ingin monster gila ini memenjarakanku di tempat yang sangat mengerikan.

“Kenapa kau melamun?”

“Eh, tidak apa-apa..”

“Sebentar lagi akan ada yang menjemputmu. Jadi jangan mencoba untuk kabur!”

Oh tentu saja tidak Lee Jinki. Aku tau aku adalah orang yang sangat penting, jadi akan dipastikan ada orang yang akan mencariku.

-Gweboon Pov end-

Setelah menemui dan memastikan Gweboon baik-baik saja, Lee Jinki mendapat kabar dari pengawalnya bahwa ada dua orang namja yang ingin bertemu dengannya. Ia tahu dengan pasti dua orang yang mencarinya itu.

“Lepaskan Gweboon! Dia tidak ada hubungannya dengan ini Jinki-ah..”

“Kau tidak membawa Park Jihyun, Lee Donghae? Jangan harap aku akan mengembalikan Gweboon kepadamu!!”

“Yak Kau! Kembalikan adik ku Jinki-ah.. Aku mohon tolong jangan gunakan Gweboon untuk menarik Jihyun untuk menemuimu. Usahamu ini akan sia-sia. Jihyun tidak ingin bertemu denganmu! Apa kau lupa dengan janji itu hah?”

Kibum yang sudah tidak bisa menahan amarahnya kepada mantan sahabatnya itu pun berteriak keras kepada Jinki. Donghae yang berada di sampingnya mencoba menenangkan Minhyuk agar pikirannya kembali tenang. Sedangkan wajah Jinki tiba-tiba mengeras setelah mendengar kata ‘janji’ dari mulut Kibum.

“Aku tidak akan melepaskan Gweboon jika Jihyun tidak datang ke tempat ini.”

Jinki berbalik meninggalkan Donghae dan Kibum di pelataran gedung kotor dan tidak berpenghuni berlantai dua yang dijadikan Jinki untuk menculik Gweboon. Donghae dan Kibum hanya bisa menghembuskan nafas berat dengan sifat Jinki yang sangat keras kepala.

Maafkan aku. Jika kejadian itu tidak pernah terjadi, aku tidak akan melakukan ini terhadap kalian. Dan aku hanya ingin bertemu Jihyun walaupun hanya sekali.

Di sisi lain, Jihyun terus merasa khawatir dan berjalan kesana kemari di ruang keluarga yang berada dalam rumah Kim Kibum. Ia bingung. Apa ia harus menemui Jinki kembali? Apa ia sudah siap bertatap muka dengan Lee Jinki? Hanya mendengar nama Lee Jinki saja tubuhnya sudah menegang, apalagi bertatap muka dengan Jinki? Tapi nyawa sahabat sekaligus malaikat penolongnya berada ditangannya.

“Tenanglah sayang, Gweboon pasti akan baik-baik saja..”

“Tapi aku tidak bisa membuat Gweboon menderita seperti ini. Kau pasti tahu seberapa penting Gweboon untuk ku Minho Oppa..”

“Ya aku tahu. Sangat tahu. Aku, jonghyun, sulli dan jiyeon juga mengkhawatirkannya. Tapi bisakah kau duduk dan berfikir tenang? Aku juga mengkhawatirkanmu. Sedari pagi kau belum makan sama sekali sayang. Tolong jangan buat dirimu menjadi sakit. Donghae dan Kibum pasti akan membawa Gweboon pulang. Percayalah..”

Kata-kata lembut dari Minho bisa membuat hati Jihyun menjadi tenang. Jihyun pun menuruti permintaan Minho–duduk disamping Minho. Jiyeon, sulli, dan Jonghyun bingung. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Jihyun menganggap Gweboon sebagai  malaikat penolongnya? Dan mengapa hanya Jihyun yang bisa membebaskan Gweboon? Jihyun yang mengerti ekspresi wajah sahabat-sahabatnya pun menghela nafas berat. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk menceritakan kejadian lima tahun yang lalu.

“Mianhae aku menyembunyikan ini dari kalian, yang jelas setelah kejadian lima tahun yang lalu hidupku serasa mati rasa. Bahkan jika Tuhan mencabut nyawaku saat itu juga aku sangat menerimanya. Hingga suatu saat Gweboon datang dari London dan Kibum mengenalkannya kepadaku, aku merasa saat itu duniaku mulai berubah. Sebelum kedatangan Gweboon aku sempat ingin bunuh diri dan mengira kenapa aku dilahirkan di dunia jika harus tersakiti. Aku dan juga Donghae tidak mengetahui bahwa Kibum mempunyai saudara kembar yang sangat cantik dan juga ceria. Sifat cerianya itulah yang bisa membuat kehidupanku hidup kembali.”

“Kejadian lima tahun yang lalu? Tolong ceritakan kepada kami Jihyun-ah..” seru Jiyeon. Jihyun masih ragu apakah ia bisa menceritakan kejadian lima tahun yang lalu atau tidak.

“Aku.. Aku..”

“Tidak usah memaksanya Jihyun-ah. Jika kau memang belum siap untuk menceritakannya kepada kami, kami siap untuk menunggumu..” ucap Jonghyun penuh pengerti dan ditambah dengan anggukan dari Sulli.

“Aku akan menemui Jinki dan membebaskan Gweboon” seru Jihyun.

“Apa kau yakin?” Tanya Sulli kepada Jihyun. Tampak wajah Jihyun yang masih ragu. Tapi dia harus yakin. Bukankah ini adalah salah satu cara agar bisa membebaskan Gweboon. Ya, dia harus sangat yakin.

“Ya, aku sangat yakin. Jonghyun, kau tahu tempat dimana Gweboon diculik bukan? Antarkan aku ke sana.”

“Aku ikut. Aku akan menemanimu.” Ucap Minho dan dijawab anggukan dari Jihyun.

********

Dan di sinilah Jihyun sekarang–di sebuah ruangan kecil dalam keadaan hening dan sepi. Di depannya kini terihat seorang namja yang tampak angkuh dengan sifat keras kepalanya. Siapa lagi kalau bukan Lee Jinki? Jinki hanya memperbolehkan Jihyun untuk masuk ke dalam ruangannya dan berbicara empat mata dengannya. Sedangkan yang lain berada di luar ruangan dengan keadaan amat-amat cemas.

“Lepaskan Gweboon sekarang juga Lee Jinki!!”

“Apa selama ini kau baik-baik saja?”

“Aku bilang lepaskan Gweboon!!”

“Kau tumbuh menjadi seorang yeoja yang sangat cantik Park Jihyun..”

“Lee Jinki jangan mencoba mengalihkan pembicaraan. Aku mohon lepaskan Gweboon. Dia tidak ada hubungannya dengan ini. Aku sudah melupakan kejadian itu. Jadi, tolong jangan terus menerus mengharapkanku. Aku sudah memiliki Minho yang akan menjagaku. Carilah yeoja yang lain yang lebih pantas dariku untuk mendapatkan perlakuan cinta darimu. Aku yakin suatu saat kau pasti bisa melepaskanku. Aku bukan anak kecil lagi yang berlindung di bawah kebaikanmu..”

Jinki hanya bisa mendengarkan perkataan Jihyun dalam diam. Pikirannya bercampur aduk. Antara melepaskan Jihyun untuk namja lain atau tidak. Tapi yang sekarang dilakukannya adalah memerintahkan pengawal kepercayaannya untuk membawa Gweboon ke dalam ruangan tersebut.

Jihyun tahu sebenarnya Jinki adalah namja yang baik. Tapi keadaan lingkungannya lah yang membuat namja itu mempunyai sifat keras kepala dan egois. Dia adalah anak tunggal pewaris Lee Cooperation. Perusahaan yang merajai Korea Selatan. Bahkan cabangnya sudah menyebar di seluruh penjuru dunia.

“Jinhyun-ah…” teriak Gweboon yang kini terlihat berada di samping pintu keluar dalam ruangan itu. Jihyun pun menghampiri sahabatnya itu. Mereka berpelukan menyalurkan kerinduan dan kelegaan yang dirasakan keduanya. Jinki berbalik pergi meninggalkan Jihyun dan Gweboon di ruangan itu. Tapi tiba-tiba Jinki mendengar namanya dipanggil oleh seseorang. Dia berbalik lagi.

“Terima kasih atas kebaikanmu. Aku harap kau melepaskanku. Aku ingin kita menjadi sahabat seperti dulu lagi. Jadi, carilah yeoja yang pantas untukmu. Aku yakin kau pasti bisa..”

Seandainya kau tahu Park Jihyun, aku melakukan ini untuk melindungimu.

********

“Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Lee Jinki bisa menculikku? Dan kenapa Kibum Oppa juga sangat membencinya?” Tanya Gweboon kepada semua orang yang berada di dalam ruang keluarga rumahnya. Setelah ia terbebas dari penjara besi mengerikan itu, ia langsung di bawa pulang oleh Oppa nya. Sepanjang jalan dia terus penasaran dan baru waktu ini lah yang tepat untuk menanyakannya.

Hening. Tidak ada orang yang menjawab pertanyaan dari Gweboon. Gweboon yang sudah kesal sejak berada di dalam mobil dan karena tidak ada yang menjawab pun akhirnya memaksa Donghae untuk menceritakannya. Selama ini hanya Donghae lah yang bisa mengerti situasi apa pun tentang perasaannya.

“Yak Lee Donghae ceritakan kepadaku!!”

“Dari kecil aku, Jihyun, Kibum dan juga Jinki sudah menjadi sahabat. Bahkan banyak orang yang bilang kita adalah empat serangkai sahabat yang sulit dipisahkan.”

“A-Apa? Aku tidak yakin itu bisa terjadi..”

“Itu benar boon-ah, kami memang bersahabat. Tapi sejak kejadian itu kita memutuskan untuk menjalani kehidupan kita sendiri. Hingga Kibum mengetahui bahwa hidup Jihyun sangat mengkhawatirkan, aku dan Kibum tidak bisa meninggalkan Jihyun begitu saja. Dan kau juga tahu bukan kalau Kibum tidak bisa melihat seorang yeoja tersakiti hingga ia memutuskan untuk membenci Jinki dan membawamu pulang ke Korea..”

“Bagaimana itu bisa terjadi?”

“Aku yang akan menceritakannya Donghae-ah.. Biarkan Gweboon mengetahui dari mulutku sendiri..” ucap Jihyun memotong pembicaraan Donghae. Doghae hanya bisa mengangguk mengiyakan.

-FLASHBACK-

“Park Jihyun apa yang kau lakukan hah? Kenapa kau menghancurkan hidupku? Apa salahku Jinyun-ah?”

“Tunggu! Aku tidak mengerti apa yang kau katakatan Minzi-ya..”

“Jangan berpura-pura bodoh Park Jihyun! Aku tau kau putri keluarga Park yang sangat kaya raya. Tapi bisakah kau tidak membuat Appa ku dipecat dari pekerjaannya? Tidak hanya itu, kau juga membuatku pindah dari Kirin..”

“Aku benar-benar tidak mengerti Minzi-ya..”

Jihyun mencoba menenangan sahabatnya itu dengan menggenggam erat tangan kanan Minzi. Namun Minzi menolak dan mendorong Jihyun menjauh darinya.

“CUKUP!! Jangan berpura-pura lagi dihadapanku! AKU MEMBENCIMU PARK JIHYUN!”

Minzi meninggalkan Jihyun yang terpaku ditempatnya berdiri. Ia bingung. Ya, pasti ada alasan mengapa Minzi membencinya. Padahal seingat Jihyun, dia tidak pernah melakukan hal konyol apapun kepada Minzi. Seperti mendapat ide cemerlang, Jihyun segera beranjak dari tempatnya setelah mendapat jawaban atas kebencian Minzi. Ia pun pergi menuju ke salah satu ruang kelas yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

“Lee Jinki. KAU!!” gumam Jihyun dalam hati.

Jihyun mendorong pintu ruang kelas Jinki dengan dorongan yang sangat kuat sehingga menyebabkan pintu itu terbuka dengan suara yang keras. Ia pun mengahampiri Jinki yang duduk berada di tempat duduknya.

PLAAKK!!

Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut. Jihyun menampar Lee Jinki? Apa yang terjadi? Menurut gosip bukankah Lee Jinki dan Park Jihyun adalah sepasang kekasih? Kejadian Jihyun menampar Jinki membuat murid yang lain menjadi penasaran.

“Apa yang kau lakukan kepada Minzi? Kenapa kau melakukannya?”

“Kenapa kau menuduhku Jihyun-ah?”

“Jangan berpura-pura lagi Lee Jinki. Selama ini kau kira aku tidak mengetahui apa yang kau lakukan kepadaku hah? Kau selalu membuat orang disekitarku menjahuiku. Hingga kau merasa hanya kau lah yang berhak atas kehidupanku. Selama ini aku sudah bersabar dengan sifatmu itu. Aku bukan bonekamu Lee Jinki!”

Jihyun mulai terisak. Air matanya tidak terbendung lagi. Donghae dan Kibum sudah berada di dekat Jihyun. Kibum memeluk Jihyun untuk menenangkan perasaannya.

“Dengarkan penjelasanku dulu Jihyun-ah..”

“TIDAK!! Aku tidak ingin mendengarkan apa pun darimu!!”

“Tapi..” ucapan Jinki berhenti. Tidak mungkin ia membicarakan hal yang sebenarnya terjadi di sini. Terlalu banyak pasang mata yang melihat.

“Jika kau menyayangiku, aku ingin kau bejanji padaku. Jangan pernah menemuiku sebelum aku yang memintamu untuk menemuiku terlebih dahulu. Aku membencimu Lee Jinki!!”

“Jihyun-ah..”

“Kibum -ah.. Donghae-ah.. Tolong bawa aku pergi dari sini..”

Jangan pergi meninggalkanku Park Jihyun. Aku mohon!

-FLASHBACK END-

Gweboon hanya mengangguk mendengar cerita yang keluar dari mulut Jihyun. Sekarang ia tahu jelas apa alasan dari semua pertanyaan yang berada di dalam otaknya. Tapi melihat wajah Jinki tadi, Gweboon merasa ada hal aneh. Jinki tampak menyembunyikan sesuatu dari Jihyun.

“Sepertinya aku harus melakukan sesuatu untuk Jihyun.” Gumam  Gweboon dalam hatinya.

********

“Tetap disitu dan dengarkan baik-baik. Lee Jinki-ssi, aku mencintaimu. Jadilah namjachinguku!”

Jinki hanya diam. Ia bingung dengan penyataan cinta dari Park Gweboon–sahabat dekat Jihyun yang pernah ingin ia lukai demi untuk bertemu Jihyun. Tapi perkataan Jihyun kemarin cukup menyadarkan sifat buruknya selama ini. Ya, dia harus bisa melepaskan Jihyun jika ingin membiarkan Jihyun hidup bahagia.

“Walaupun kau tidak memberikan aku jawaban, aku akan tetap menunggu. Ku mohon Jinki-ah, berikan aku sedikit waktu saja untuk membuatmu jatuh cinta padaku.”

“Aku tidak yakin kau mencintaiku..”

“Aku benar-benar mencintaimu! SUNGGUH!!”

Melihat kesungguhan dari wajah cantik Kim Gweboon, hati Jinki menjadi tersentuh. Apa dengan cara ini ia bisa melepaskan Jihyun? Mencoba dulu apa salahnya bukan?

“Nde, jika kau menang dalam permainanku. Permainannya sangat sederhana. Kita akan berkencan. Kalau aku bilang aku senang, aku akan menerimamu.”

“APA?? BERKENCAN??”

“Nde.. Wae?”

“Secepat itukah?”

“Ya.. Dan sekarang pergilah dari hadapanku. Fikirkan rencana apapun agar besok kau bisa membuatku terlihat senang..”

“Oh.. Arraseo..”

Gweboon pergi dari hadapan Jinki dengan senyum gembiranya. Siapa sangka ide gila yang dipikirkannya semalaman akan membuahkan hasil yang sangat menyenangkan seperti ini? Sekarang yang perlu dilakukan Gweboon adalah membuat Lee Jinki senang. Hanya itu. Kim Gweboon pasti bisa!

********

Dan hari inilah hari yang ditunggu oleh Gweboon–berkencan dengan Lee Jinki. Dia hanya menggunakan dress selutut berwarna merah dipadukan cardigan berwarna hitam dan juga syal berwarna ungu kesukaannya. Menggunakan High Heels bukanlah tipe Gweboon. Tapi hari ini dia memaksa menggunakannya agar terlihat sempurna di mata Jinki.

-Gweboon Pov-

Sudah hampir setengah jam aku menunggu Jinki di dalam kafe tempat perjanjian aku bertemu dengannya. Kemana orang itu?

“Maaf membuatmu menunggu lama. Sepertinya kau terlihat tidak senang..”

Ya.. SANGAT!!

“Tidak. Tidak! Good Morning, baby. Untuk memulai kencan kita hari ini bagaimana kalau kita menonton?”

“Tidak! Ini masih terlalu pagi untuk menonton.”

“Bagiaman dengan Seaworld?”

“Aku sudah berulang kali melihat pemandangan bawah laut. Jadi sangat membosankan..”

“Kalau begitu bagaimana dengan taman bermain? Kita bisa pergi ke Lotte world..”

“Ide yang bagus. Tapi bagaimana kalau kita berjalan dulu saja. Mungkin nanti kita bisa mendapatkan tempat yang bagus..”

Yak Lee Jinki, KAU! DASAR MENYEBALKAN!

“Apa? Ada apa? Mungkin aku akan pulang saja. Kalau kau membuang waktuku, akan aku pastikan kau mendapat balasannya..”

Aku hanya diam mendengar ocehan dari mulut monster di hadapanku ini. Apa dia tidak pernah berkencan?

“Seharusnya kau pulang saja. Kau tak benar-bear menyukaiku, bukan?” ucap Jinki tiba-tiba.

“Aku benar-benar menyukaimu!” dia memulai perdebatan lagi.

“Kalau begitu buktikan kepadaku!”

GAWAT! Apa yang harus ku lakukan? Aku berfikir dengan keras mencoba mencari ide untuk membuktikan bahwa ucapanku memang benar.

“Bagaimana jika kau yang mengusulkan bagaimana aku harus membuktikannya.” Mungkin ini cara yang terbaik. Semoga dia tidak meminta permintaan yang membuatku susah.

“Apa kau bisa memetik bunga yang berada di samping patung itu untukku dalam waktu 10 menit?” pintanya sambil menunjukkan lokasi patung yang terlihat agak jauh dari tempat kami beridiri.

Apa dia gila? Dalam waktu 10 menit? Bahkan aku sekarang memakai high heels Lee Jinki!

“Ya, aku akan melakukannya. Tunggu di sini.”

-Gweboon Pov End-

Kim Gweboon benar-benar melakukannya. Di sinilah dia sekarang–duduk terengah-engah disamping jinki sambil menggusap tumit dan jari kakinya yang lecet akibat berlari menggukan high heels. Gweboon berlari sangat cepat tadi dan kembali membawakan bunga permintaan Lee Jinki.

“Kenapa kau mau melakukan ini untukku?”

“Aku sangat menyayangi sahabat-sahabatku. Aku ingin kita berteman selamanya. Jadi ku mohon, aku tidak mau kau memisahkan mereka. Itu sebabnya aku memutuskan untuk melakukan sesuatu. Aku sudah memikirkannya, jika kau mempunyai yeojachingu, kau tidak akan berbuat buruk lagi.”

“Sudah cukup! Jangan berbicara lagi.”

‘Hey! Aku sudah mengarahkan semua tenagaku untuk berbicara kepadanya. Tapi dia tidak pernah bilang kalau dia sedang senang. Aku harus membuat dia mengucapkan kata itu.’ Gumam Jihyun dalam hati di sela-sela kegiatannya mengusap lukanya.

“Aku lapar..” teriak Jinki tiba-tiba.

Gweboon membuka tas slempangnya dan mengambil bekal yang disiapkannya dari rumah. Gweboon selalu membawa bekal disaat ia ingin pergi ke suatu tempat. Ia pun memberikan bekal itu untuk Jinki. Jinki terheran dengan sikap Gweboon. Terkadang dia terlihat kekanak-kanakan.

“Ini untuk ku?”

“Ya.. Makanlah..”

“Kalau begitu ini untukmu..” Jinki memberi Gweboon sebatang coklat yang selalu dibawanya. Gweboon terkejut melihat sikap Jinki yang berubah lembut kepadanya. Gweboon yang diberi coklat dari Jinki pun langsung memakannya dengan lahap. Ia juga kelaparan tadi sehabis berlarian hanya untuk mengambil bunga untuk Jinki.

“Apa kau tidak diet? Biasanya gadis-gadis ingin terlihat cantik untuk namjachingunya..”

Gweboon tersedak. Ucapan Jinki benar-benar menohok Gweboon. Gweboon tidaak memperdulikan Jinki dan tetap melanjutkan makannya dan menikmati udara siang hari yang sejuk ini. Tanpa Gweboon sadari, Jinki terlihat menyunggingkan seuntai senyum yang melihat tingkah laku Kim Gweboon. Mungkin itu adalah pertanda bahwa Jinki mampu membuka hati untuk Gweboon.

“Baik, terus apa lagi?”

“Aku ingin menunjukkan suatu tempat kepadamu. Kajja kita pergi..”

Tanpa sadar Gweboon menarik tangan Jinki untuk membawanya berjalan bersama. Jinki yang sadar segera menarik pergelangan tangannya dari tangan Gweboon.

“Aku bisa berjalan sendiri..”

‘Dia memang menyebalkan, tapi dia juga sangat aneh.’ Gumam Gweboon dalam hati.

Mereka berjalan menelusuri pertokoaan di sepanjang jalan daerah Myeongdong. Tapi nasib buruk menimpa Gweboon. Dia melihat Oppa nya dan juga Donghae sedang berbelanja di salah satu toko di dekat mereka berdiri. Gweboon gugup. Ia tidak mungkin bisa muncul dihadapan Oppa nya dengan membawa serta Jinki.

“Gweboon-ah..”  teriak Jinki dari belakang. Gweboon dan juga Jinki pun berbalik dan melihat Kibum serta Donghae berdiri dihadapannya dengan wajah seramnya.

‘Oh Tuhan, tamatlah riwayatku..’ seru Gweboon dalam hati.

“Tunggu!! Apa yang kau lakukan? Kau apakan Gweboon?” Tanya Kibum kepada Jinki disertai dengan tatapan tajamnya untuk Jinki.

“Hm.. Aku sedang bosan sehingga aku memaksanya ikut denganku.. Sepertinya aku bisa memanfaatkan dia. Tapi dia membosankan jadi aku bermaksud meninggalkannya..”

‘Mengapa dia berbohong seperti itu? Dia bersikap seperti orang yang jahat. Dasar menyebalkan!’ gumam Gweboon. Gweboon yang sudah tidak tahan terhadap sifat Jinki itupun lalu mengambil keputusannya sendiri. Ia menghampiri Jinki dan memeluk tubuh Jinki dari belakang.

“Kalian lihat? Kami sedang berkencan. Jadi kalian jangan mengganggu kencan kami..”

Kibum dan Donghae hanya bisa ternganga mendengar ucapan yang kelaur dari mulut Kim Gweboon. Bukan hanya Kibum dan Donghae saja yang terkejut, Jinki pun juga ikut terkejut dengan ucapan Gweboon yang sangat berani.

“Ayo kita pergi dari sini..” Gweboon menarik tangan Jinki meninggalkan Kibum dan juga Donghae. Ia pun kembali pada niat awalnya untuk memberitahu suatu tempat yang ingin ditunjukkannya kepada Jinki.

********

-Gweboon Pov-

“Kau ini bodoh sekali. Kau mau menjadi yeojachinguku hanya karena jihyun, bukan? Aku tidak akan berbuat apa-apa. Aku tidak bisa..”

Aku tahu sekarang, dia tidak akan menyusahkan Jihyun karena dia mencintainya.

“Kau tidak perlu melakukan apa-apa. Kau tidak perlu berkencan denganku lagi. Jadi, cepatlah pulang. Hari sudah semakin sore..”

Dari raut wajahnya aku yakin dia pasti sangat sedih.

“Tunggu disini!!”

Aku pun berlari meninggalkan Jinki sendiri. Wajahnya terlihat tampak lelah dengan kehidupan yang dijalaninya. Tunggu aku, Lee Jinki. Akan aku berikan sesuatu special untukmu..

Aku berlari menuju ke salah satu bangunan tua di daerah tersebut. Sebenarnya aku sudah merencanakan ini. Tapi aku takut jika Jinki tidak menyukainya. Mungkin ini terlihat ke kanak-kanakan, tapi berusaha melakukan yang terbaik apa salahnya bukan?

Aku kembali menghampiri Jinki sambil membawa balon di kedua tanganku. Aku memberikan Jinki salah satu balon yang berwarna hijau. Ia tampak kebingungan. Tapi aku memaksanya untuk menerimanya. Jika saja sekarang aku tidak sedang keadaan serius mungkin aku sudah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajahnya.

“Dalam hitungan ke tiga, tolong lepaskan balon itu. Aku juga akan melepas balonku. Siap.. Hana. Dul. Set!”

Kamipun melepaskan balon itu bersama. Tampak dari balik pohon besar, segerombolan balon berwarna-warni terbang menuju langit biru yang sangat cerah menambah keindahan. Di bawah balon tersebut terdapat tulisan ‘KAU YANG TERBAIK LEE JINKI-SSI. SARANGHAE.’ Aku melihat Jinki tersenyum lembut kepadaku. Apa aku tidak bermimpi? Dia tersenyum? Oh Tuhan.. Aku akui dia memang sangat tampan. Aku pun membalas senyumannya itu. Kami melihat segerombolan balon itu terbang bersama.

Kau bersifat seperti orang yang sangat jahat itu karena kau tidak mau mereka memikirkanmu. Tapi kalau begitu siapa yang akan memikirkanmu?

Yang bisa aku lakukan adalah membuatmu merasa tenang dengan cara seperti ini. Membuatmu tersenyum dan menghilangkan beban yang kau tanggung.

“boleh aku bertanya kepadamu? Apa kau senang?”

“Mmm.. Ani..”

“Aku anggap permainan ini belum berakhir..”

-Gweboon pov end-

“Jihyun salah paham terhadapku.. Aku tidak ingin bermaksud menyakitinya.. ” ucap Jinki tiba-tiba.

Gweboon terkejut dengan ucapan Jinki. Selama ini firasatnya memang benar bahwa Jinki menyembunyikan sesuatu dari Jihyun. Gweboon menatap Jinki dengan seksama. Ia ingin mengetahui cerita sesungguhnya dari Jinki.

“Memang benar aku yang melakukan itu semua kepada Park Minzi. Jihyun adalah sebagian kebahagiaan dalam diriku. Aku tidak ingin dia tahu bahwa dia dikhinati..”

“Jadi…”

“Ya, Minzi menghianati ketulusan hati Jihyun. Aku mendengarnya dengan kedua telingaku sendiri. Bahkan aku juga mempunyai rekaman pembicaraannya tentang mengkhianati Jihyun itu. Aku berbohong karena aku tidak ingin ada yang tersakiti..”

“Semua orang pasti punya masa lalu yang menyedihkan. Aku berharap kau bisa melupakan masa lalu burukmu dan mencoba untuk bangkit kembali. Aku tahu kau orang yang sangat baik Lee Jinki..” Jinki tersenyum membalas ucapan yang keluar dari mulut Gweboon.

Kau memang gadis yang sangat unik, Kim Gweboon.

********

Setelah acara kencan dadakannya bersama Jinki, Gweboon pulang dengan disambut pertanyaan seperti interogasi dari sahabatnya dan juga tentunya Kibum. Ia pun dengan sabar membalas satu per satu pertanyaan-pertanyaannya itu. Ia juga menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Aku sudah bertekad untuk membuatnya jatuh cinta padaku. Kumohon Jihyun-ah, Kibum Oppa, Donghae Oppa izinkan aku untuk melakukannya.”

“Tapi..”

“Aku tidak akan menyerah. Aku tetap tidak bisa membiarkannya pergi. Ya, aku pasti bisa membuatnya jatuh cinta padaku. Meski pedih, berat dan membuatku sangat terluka, aku tetap mencintainya. No one can destroy the power of Love.”

“Aku akan membantumu dengan cara apapun untuk membuat Jinki juga jatuh cinta kepadamu..” ucap Kibum penuh dengan ketulusan seorang kakak.

*********

‘…Saat ini aku benar-benar bahagia. Aku benar-benar berterimakasih karena kau datang padaku. Kau adalah seseorang yang memberikan segalanya kepadaku…’

“Yak kau Lee Jinki-ssi!! Aku hanya ingin memberitahumu sesuatu. Hari ini adik ku akan pergi ke London untuk melanjutkan study nya di sana. Dia tidak akan kembali ke korea lagi..” teriak Kibum di koridor kampus.

Tubuh Jinki menegang. A-apa? Gweboon akan pergi meninggalkan Korea? Ini tidak boleh terjadi.

“Pesawatnya akan berangkat hari ini jam empat sore. Jika kau memang menyukai adik ku, jangan biarkan dia pergi dari sisimu..”

“Aku tahu itu sulit untuk diungkapkan. Tapi sebagai pria, kau harus berani dan mengatakannya. Sebelum kau menyesalinya.” Sambung Donghae. Donghae pun menghampiri Jinki dan lalu menepuk pundak Jinki pelan.

********

Jinki melajukan mobilnya dengan sangat kencang menuju Bandara Incheon untuk menyusul Gweboon dan mencegahnya untuk pergi. Ia butuh Kim Gweboon berada di sisinya.

Seluruh koridor telah Jinki telusuri tapi tak kunjung menemukan Gweboon. Setelah akhirnya lelah mencari, Jinki melihat tubuh yeoja yang sudang duduk sendiri di ruang tunggu yang sangat dikenalinya. Ya, itu Kim Gweboon. Tanpa basa-basi lagi Jinki pun langsung mengahampiri Gweboon dan langsung memeluknya.

“Boon-ah, aku mohon jangan pergi selamanya dari Korea. A-aku mencintaimu.. Saranghae Kim Gweboon..”  Gweboon melepaskan pelukan erat Lee Jinki. Ia bingung dengan ucapan Jinki. Meninggalkan korea? Selamanya? Itu tidak mungkin bodoh!

“Jinki Oppa, aku hanya pergi ke London selama 2 minggu, bukan untuk selamanya. Eomma yang menyuruhku agar aku menemaninya karena Appa sedang dinas di luar kota..”

“A-apa? Jadi Kibum membohongiku? Aish sialan Kim Kibum!”

“Apa benar Oppa mencintaiku?”

“Mmm.. Nde jeongmal saranghae.. Apa kau mau menjadi yeojachinguku?”

“Aku akan menjawabnya setelah pulang dari London nanti. Sekarang biarkan aku menuju ke pesawatku Oppa..”

“Ya.. Kau tidak boleh seenaknya meninggalkan pertanyaanku..”

Ucapan Jinki tidak di dengarkan oleh Gweboon. Gweboon tetap berjalan menuju pintu keberangkatan dengan menahan senyum geli atas sifat Jinki. Ia pun berbalik mengucapkan sesuatu kepada Jinki.

“Aku juga mencintaimu Oppa.. Tunggu aku dua minggu lagi..” teriak Gwebon. Ia pun mendapat lambaian dan balasan dari Jinki.

*********

-Dua Minggu Kemudian-

Dan di sinilah Jinki sekarang–berdiri membawa banner bertuliskan ‘KIM GWEBOON’ dengan gaya stylenya yang sangat keren. Bahkan orang-orang yang berada di sekitar Jinki pun terkagum-kagum atas ketampanan Jinki.

“Harusnya dia sudah sampai sekarang. Kenapa dia tidak muncul juga?”

Jinki menunggu kedatangan Gweboon seperti orang bodoh. Mondar-mandir sambil gugup. Ya, setelah mengungkapkan perasaannya kepada Gweboon, Jinki menjadi pemalu untuk bertemu Gweboon. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pun batang hidung Kim Gweboon muncul.

“Yaaa… Kim Gweboon!”

Gweboon yang merasa dipanggil pun menoleh kepada orang yang memanggilnya itu.

PLETAKK!!

“Yak Oppa kenapa kau menjitakku? Appo..”

“Itu balasan karena kau membuatku menunggu terlalu lama.. Kajja kita pulang..”

Di sepanjang jalan Jinki terus menggenggam tangan erat Gweboon. Ia tidak ingin yeoja yang dicintainya itu pergi lagi dari sisinya.

“Oppa, boleh aku bertanya sesuatu..”

“Tentu sayang..”

“Kenapa Oppa mencintaiku?”

“Aku mencintaimu bukan “Karena” tapi “Meskipun”. Meskipun kamu tidak memperdulikanku, meskipun kamu tak membalas cintaku. Dan aku mencintaimu karna aku meyakini didalam hatimu selalu tersimpan kebahagiaan untukku.”

“Jeongmal? Tapi kenapa Oppa tidak merindukanku?”

“Dasar bodoh, aku merindukanmu karena aku juga mencintaimu. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, hari ini adalah anugerah. Itulah mengapa hari ini disebut sekarang. Dan sekarang kau yang mendampingi hidupku..”

Gweboon hanya bisa tersenyum tulus kepada Jinki. Ia sangat syukur bisa membuat Jinki jatuh cinta kepadanya.

‘Terima kasih Tuhan, Engkau telah mengabulkan permintaanku’ gumam Gweboon dalam hati. Ia pun mengerat genggaman tangannya yang berada di tangan Jinki.

‘..Hanya aku pria yang dapat selalu tinggal disisimu dan memegang tanganmu. Bagiku kau sesuatu yang penting. Aku sangat takut kau meninggalkanku. Aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku..’

-END-